Hanyalah sebuah bekicot

pagi yang cerah, sembari latihan jeprat jepret di depan rumah, kebetulan terlihat seekor hewan kecil yang berukuran sekitar 5 cm. Bekicot, demikian orang-orang di desaku menyebutnya. Entah kenapa akhir akhir ini saya tertarik dengan fotografi makro, walaupun hanya menggunakan lensa kit 18-55 dari Canon Eos 600d karena sampai saat ini belum mapu membeli Lensa macro yang harganya sebanding dengan harga kamera 600d bahkan lebih. Ternyata memang benar, hobby fotografi itu memang mahal apalagi dengan efek domino-nya. Maksud dari efek domino sendiri bisa dikatakan kecanduan, he....he...he... setelah beli kamera 600d + lensa kit 18-55, kemudian beli yang 55-250, terus tambah lagi yang Lensa FIx 50 mm/1.8, nah kali ini kecanduan lagi dengaan lensa macro.... waduh,.... bisa jebol nih kantong. tapi yang namanya orang kalau sudah suka ya mau gimana lagi??? apapun akan dilakukan untuk mendapatkanya. Insya Allah, semoga suatu saat nantu kesampaian punya lensa macro.

Kembalo ke Bekicot ya....... Dari wikipedia.org menyebutkan, Bekicot berasal dari Afrika Timur dan menyebar ke hampir semua penjuru dunia akibat terbawa dalam perdagangan, moluska ini sekarang menjadi salah satu spesies invasif terburuk di bumi, sehingga beberapa negara bahkan melarang pemeliharaannya sebagai hewan kesayangan/timangan termasuk Amerika Serikat. Hewan ini mudah dipelihara dan di beberapa tempat bahkan dikonsumsi, termasuk di Indonesia. Meskipun berpotensi membawa parasit, bekicot yang dipelihara biasanya bebas dari parasit.
Bekicot di luar negeri di kenal dengan nama escargots, terutama di Perancis. Orang Perancis sangat menyukai masakan dengan bahan baku ini, ada yang bilang salah satu cara untuk mengechek apakah restoran tersebut mempunyai masakan yang enak-enak adalah melalui menu ini dahulu. Di Indonesia hanya species Achatina fulica yang sering di jumpai dan paling banyak. Saat ini diketahui ada tiga subspesies bekicot:
  • Achatina fulica rodatzi Dunker, 1852
  • Achatina fulica sinistrosa Grateloup, 1840
  • Achatina fulica umbilicata Nevill, 1879
fotografi macro Hanyalah sebuah bekicot

Bekicot di wilayah Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-beda: Jawa Tengah dan Jawa Timur biasa mengenalnya dengan Bekicot atau Siput. Jawa Barat biasanya mengenalnya dengan Keong Racun.
Menurut habitatnya Bekicot dibedakan menjadi 1. Habitat di Kebun biasanya Spesies Helix sp, Achatina Sp 2. Habitat di Sawah biasanya Keong Mas, Tutut,
Bekicot (Helix sp, Achatina Sp) berbeda dengan Keong mas, keong sawah atau tutut. Bekicot Keong mas, keong sawah, dan tutut sanagat berbahaya karena membawa parasit cacing yang berbahaya bagi manusia, dapat menyebabkan radang otak (meningitis).